Waktu tidur bayi yang cukup lama bisa membuatnya tidur dengan berbagai posisi, salah satunya posisi miring. Sebagian orang tua mungkin enggan untuk membetulkan posisi tidur bayinya karena khawatir bisa mengganggu kenyamanannya. Namun, apakah aman jika bayi tidur miring? Cari tahu jawabannya dalam artikel Medikacare berikut ini.
Sebagian besar bayi akan menghabiskan waktunya untuk tidur, setidaknya selama 14-17 jam dalam sehari. Waktu tidur yang lama ini bisa membuat bayi mengubah-ubah posisi tidur, mulai dari posisi tengkurap, telentang, hingga miring.
Amankah Bayi Tidur Miring?
Pada orang dewasa, tidur dengan posisi miring memang bermanfaat untuk mengurangi mulas, mencegah mendengkur, menghindari nyeri punggung, serta menjaga kesehatan saluran pencernaan. Namun, tidur miring bukan posisi tidur yang baik bagi bayi. Pasalnya, bayi yang tidur miring sering kali berakhir dengan posisi tengkurap yang bisa membahayakannya.Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi pada bayi yang tidur dengan posisi miring:
1. Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan, sebaiknya bayi tidak tidur dalam posisi miring. Pasalnya, posisi tidur ini membuat bayi berisiko mengalami sindrom kematian mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).SIDS dapat terjadi karena bayi berguling secara tiba-tiba dan hidungnya tertindih, sehingga bisa membuatnya sesak napas. Umumnya, sindrom kematian bayi mendadak ini terjadi pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun.
2. Gangguan Otot Leher
Posisi tidur miring pada bayi juga dapat menyebabkan terjadinya tortikolis, yakni pemendekan otot leher yang menghubungkan kepala dengan tulang selangka. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan otot, tetapi bisa menyebabkan pertumbuhan tulang yang tidak normal pada bayi.
Kapan Bayi Boleh Tidur Miring?
Sebagian besar bayi sudah mulai mencoba untuk berguling atau menggerakan tubuhnya sendiri saat berusia 3-4 bulan. Sementara pada usia 4-6 bulan, bayi sudah bisa berguling dari punggung ke perut, kemudian kembali lagi.Bayi dapat dikatakan aman untuk tidur dalam posisi miring bila ia sudah bisa berguling dengan sendirinya. Pasalnya, setelah usia 4 bulan tubuh bayi sudah lebih kuat sekaligus keterampilan motoriknya juga sudah meningkat.
Posisi Tidur yang Aman untuk Bayi
Guna mengurangi risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan akibat tidur miring, sebisa mungkin tidurkan bayi dalam posisi telentang. Bunda perlu memastikan si kecil selalu tidur dalam posisi telentang hingga ia berusia 1 tahun. Posisi tidur telentang terbukti dapat menurunkan risiko terjadinya SIDS pada bayi hingga 50%.Pada bayi yang baru lahir hingga berusia 6 bulan, Bunda perlu mengawasinya lebih ketat agar tidak berguling ke posisi miring atau tengkurap saat tidur. Bunda juga bisa membedong bayi dengan erat, tetapi tidak terlalu kencang untuk mencegah bayi tidur dengan posisi miring.
Tidak hanya menghindari tidur miring, Bunda perlu memperhatikan beberapa hal berikut untuk menghindari risiko SIDS:
A. Usahakan agar bayi tidur di tempat tidur khusus bayi
B. Jauhkan benda-benda yang bisa menghalangi pernapasan bayi saat tidur
C. Hindari menggunakan bantalan atau bumper di sisi ranjang bayi
D. Jaga suhu ruangan tetap hangat agar si kecil bisa tidur nyenyak
E. Kenakan si kecil pakaian panjang dan hindari penggunaan baju atau selimut yang terlalu tebal saat tidur
Jika si kecil tidak sengaja tidur dalam posisi miring, segera balikkan posisinya menjadi telentang. Bunda mungkin sering membiarkan bayi tidur miring karena takut ia akan memiliki bentuk kepala peyang. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena hal ini bisa dihindari dengan melakukan tummy time saat bayi terjaga.
